PDAM (BOLA) – Persoalan yang saat ini menjadi musuh bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) disetiap Daerah adalah kebocoran pipa. Kebocoran yang dimaksud adalah kebocoran yang sengaja maupun yang tidak sengaja. Dan pastinya kebocoran pipa ini membuat pihak PDAM mengalami kerugian yang cukup besar.

Berangkat dari hal itu, PDAM Bone Bolango senin kemarin mengikuti seminar Tekhnologi Informasi berbasis Otomasi dan aplikasinya pada pengelolaan Non Reveneu Water (NRW) di PDAM yang digelar di hotel Haris Batam Centre. Pada seminar itu seluruh PDAM akan diajarkan bagaimana mengelola satu aplikasi yang memang dikhususkan untuk mencari tahu lokasi kebocoran dengan cepat. Selama ini kebocoran pipa bisa diketahui karena adanya laporan warga. Makanya, penerapan

aplikasi ini patut direalisasikan disetiap PDAM supaya bisa mengatasi kerugian terbesar PDAM. Hal ini disampaikan Direktur PDAM Bone Bolango Yusar Laya melalui Kasie IT Al Fazri Polutu ketika diwawancari kemarin.

Menurut Al Fazri, di Kabupaten Bone Bolango banyak terjadi kebocoran pipa disemua wilayah. Dan terlebih adalah pengambilan air tanpa sepengetahuan PDAM. Makanya selama ini PDAM selalu mengalami kerugian yang cukup besar karena suplai air yang mengalir tanpa rekening. Ini yang kemudian coba diminimalisir dengan menerapkan aplikasi yang saat ini tengah kami pelajari melalui Seminar NRW. “ya, saya bersama pak Dirut sementara ikut seminar ini, semoga saja secepatnya aplikasi ini bisa diterapkan di Daerah supaya tingkat kebocoran air sudah bisa diredam”, pungkas Al Fazri. (Vn)